Agama kita mengajarkan kita agar sentiasa berdoa kepada Allah. Allah memiliki segalanya. Setiap sesuatu terjadi atas izin dan kehendakNya. Maka kita dianjurkan agar meminta kepada Allah segala sesuatu yang baik, untuk kehidupan kita di dunia ini dan kehidupan kita di akhirat kelak. Hanya orang-orang yang sombong yang tidak mau dan malas berdoa, meminta kepada Allah. Doa bukanlah bermaksud kita meminta sesuatu dan kemudian duduk memeluk tubuh tanpa melakukan sesuatu apa pun. Akan tetapi doa mestilah disertai dengan usaha.
Ketika Anda mengajukan permintaan kepada Allah, seringkali kita dibayangi pertanyaan kapan doa kita dikabulkan? Ini wajar dan manusiawi, serta banyak sekali terjadi. Ketika Anda meminta kepada-Nya, meminta apapun, bisa jadi Anda memang akan diminta untuk menunggu. Ini merupakan satu ketetapan Allah, bahwa Dia-lah yang memiliki hak sepenuhnya untuk memutuskan kapannya keinginan Anda tersebut terkabul.
“Berdoalah kepadaKu, maka akan Aku kabulkan doamu” (Q.S Al-Mu’min: 60). Cuplikan ayat suci ini sudah menunjukkan pada kita, bahwa setiap doa atau permintaan manusia pasti akan dikabulkan Allah. Yang menjadi pertanyaan sekarang adalah; kenapa banyak orang merasa doa permintaannya ke Allah selalu gagal? Banyak orang berdoa minta kekayaan, tapi kemiskinan yang didapat. Minta kesehatan, tetapi malah mereka sakit-sakitan. Minta kesuksesan, tapi malah gagal terus menerus.
“Mengapa do’aku tak terkabul?” Pernyataan inilah yang pernah dilontarkan kepada Ibrahim bin Adam. Lantas beliau menjawab, “Karena hati kalian telah mati.”
Lalu ditanyakan lagi, “Apa yang bisa mematikannya?” Beliau menjawab, “Ada delapan hal, diantaranya: Kalian mengetahui hak Allah tetapi kalian tidak melaksanakan hak-Nya. Kalian membaca Al-Qur’an tetapi kalian tidak mengamalkan hukum-Nya. Kalian mengatakan cinta Rasulullah tetapi kalian tidak mengamalkan sunahnya. Kalian mengatakan takut mati tetapi kalian tidak mempersiapkan diri untuk menghadapinya. Kalian mengakui bahwa syetan itu musuh, tetapi kalian mematuhi dia. Kalian selalu berdoa supaya terhindar dari api neraka tapi kalian lemparkan dirimu sendiri ke dalamnya. Kalian ingin memasuki Syurga tapi kalian tidak melakukan amal soleh. Kalian sibuk memikirkan kesalahan dan keburukan orang lain sedangkan keburukan dan kesalahan sendiri tidak pernah kalian hiraukan. Kalian merasakan kenikmatan yang diberikan Allah tetapi kalian tidak bersyukur dengan mematuhi segala perintah Allah. Kalian menguburkan jenazah orang lain tapi tidak menginsafi diri kamu sendiri bahwa kelak kamlian juga akan dikuburkan. Maka bagaimamna mungkin Dia mengabulkan doa kalian?”